Alasan Menteri Jokowi Ubah Libur Isa Almasih Jadi Libur Yesus Kristus

Foto: Gereja Katedral Jakarta (Foto Dok Industry.co.id)

Padang, Verbi Padang -- Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah resmi untuk mengabulkan usulan dari masyarakat yang menganut kepercayaan Kristen (Protestan) dan Kristen (Katolik) dengan mengubah nomenklatur dari 'Isa Almasih' menjadi 'Yesus Kristus'. Keputusan ini adalah respons positif terhadap aspirasi agama Kristen.

"Akan ada perubahan nomenklatur (tata nama) atas usulan Kementerian Agama (Kemenag RI) terkait dari istilah, yaitu Isa Almasih akan diubah menjadi Yesus Kristus”. ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, dalam keterangan pers, dikutip Sabtu (16/9/2023).

Wakil Menteri Agama, Saiful Rahmad Dasuki, yang juga turut aktif dalam proses ini.

"Ini usulan dari umat Kristen (Protestan) dan (Kristen) Katolik agar nama nomenklatur itu diubah ke yang mereka yakini sebagai bagian dari yang mereka yakini, yaitu adalah kelahiran Yesus Kristus, wafatnya Yesus Kristus, dan kenaikan Yesus Kristus juga, jadi memang dari usulan mereka," kata Saiful

Sebelumnya, tiga menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah menuntaskan rapat penetapan hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024. 

"Untuk 2024, pemerintah memutuskan jumlah 27 hari libur nasional dan cuti bersama, terdiri dari libur nasional 17 hari dan cuti bersama 10 hari," Ujar Muhadjir dalam konferensi pers SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2024, dikutip Sabtu (16/9/2023).

Baca juga: Terpilih Sebagai Ketua Presidium PMKRI Cabang Padang, Samuel: PMKRI Harus Mampu Beradaptasi Dalam Industri 5.0

Penetapan jumlah hari libur nasional dan cuti bersama ini mengacu pada Keputusan Presiden (Keppres) No. 251 Tahun 1967 tentang hari libur nasional, sebagaimana yang telah diubah oleh Keppres No. 3 Tahun 1983. 

Langkah ini juga menciptakan harmoni pada kalender libur nasional Indonesia. Ketika perubahan ini diimplementasikan, akan memberikan pengakuan lebih  terhadap pentingnya peristiwa-peristiwa tersebut dalam keyakinan umat Kristen di Indonesia.